Namanya Dimas Dimas, setidaknya nama inilah yang tertera di kardus bekas yang dikalungkan di lehernya.
Di kardus ini pula, tertera logo berbagai macam operator telekomunikasi disertai tulisan yang cukup besar 'JUAL PULSA'.
Ya, Dimas ini merupakan seorang penjual pulsa keliling di Yogya.
Ia biasa berkeliling di seputaran Baciro, Lempuyangan, maupun di daerah sekitarnya.
Ketika ditemui, pada Jumat (4/3/2016) Dimas tengah 'bertugas" di sekitar SPBU Lempuyangan.
Ia berjalan tertatih, sambil memerhatikan orang-orang yang lalu lalang.
Tapi sayang, belum ada seorang pun yang menghampirinya untuk membeli pulsa.
"Ya kadang memang tak ada yang beli," ucapnya.
Kondisi Dimas tak hanya sekadar sulit berjalan. Terdapat selaput berwarna putih di bagian bola mata sebelah kanannya.
Ini juga yang membuatnya kesulitan ketika harus mengetikan angka di ponsel GSM berukuran kecil ketika ada pembeli yang memesan pulsa.
Cara bicaranya juga terganggu. Terkadang cukup jelas dan bisa dimengerti, namun kadang sama sekali sulit dimengerti.
Kondisinya memang tak seperti orang dengan fisik normal lainnya.
Namun, semangatnya mencari rezeki patut diacungi jempol.
Ia tak ingin berpangku tangan, menyerah pada nasib.
"Tuhan tak akan mengubah keadaan suatu kaum, jika ia sendiri tak ingin mengubahnya," jawabnya, sambil menyitir ayat Al-QUran.
Adapun, dirinya mengaku sudah menjajakan pulsa keliling selama 10 tahun belakangan ini.
Semua uang hasil penjualan, yang rata-rata sebesar Rp 5000 per hari itu ia tabung.
Saat ditanya akan digunakan untuk apa uang tabungan itu, Dimas dengan mantap menjawab "Ya ingin naik haji," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.com)