FAKTAMEDIA.NET - Oleh Maulana Munif (Peminat Kajian Hukum dan Kemanusiaan)
Sejak terbitnya Perppu ormas, nuansa negeri ini jadi riuh dan gaduh. Maunya apa sih penguasa ini? Tega-tenganya rakyat diberi pekerjaan rumah yang tiada habisnya. Perppu itu pun mendapat penolakan banyak komponen masyarakat, bahkan kesalahannya pun di anggap fatal. Seolah-olah pemerintah sekarang kalap dan panik.
Seharusnya pemerintah berani jujur dengan menjelaskan keadaan genting yang selama ini jadi alasan. Bukankah hutang yang menggunung juga kondisi genting? Bahkan menurut Ichsanuddin Noorsy hutang Indonesia mencapai 4 ribu triliun. Maka perlu perppu mendesak terkait utang negara tersebut. Ini sudah lampu merah dan tanda bahaya.
Pemerintah juga harus jujur bahwa indonesia juga darurat narkoba, hampir di banyak RUTAN yang harusnya jadi tempat orang untuk tobat tapi malah menjadi pabrik-pabrik narkoba.Presiden di tunggu keberaniannya untuk mengumumkan indonesia dalan keadaan farurat narkoba. Perppu darurat narkoba yakin akan di tunggu masyarakat.
Tuan jokowi juga harus jujur bahwa indonesia juga darurat kepemilikan tanah, sangat aneh di saat terjadi penggusuran di mana-mana ada satu orang (warga keturunan) dari 250 juta penduduk indonesia memiliki hak kepemilikan tanah seluas 5 juta hektar tanah yang setara 2/3 luas pulau jawa. Kenapa ini tidak di anggap genting. Perppu darurat tanah juga yakin di dukung rakyat.
Pemerintah harus jujur bahwa Indonesia darurat kekayaan alam. 80 % lebih kekayaan alam kita telah nyata-nyata di ekploitasi koorporasi asing. Bagaimana gunung emas di Papua yang dikeruk Freeport dengan rakusnya. Freeport mendapat royalti 99% dan rakyat Indonesia yang hampir 250 juta jiwa mendapat 1% . Lebih dari 70 UU produk reformasi yang patut diduga sarat dengan kepentingan asing dan aseng. Anehnya keadaan ini tidak di anggap darurat oleh Negara
Negeri ini sudah darurat korupsi. Hampir di semua level korupsi merajalela, keberadaann KPK dan UU yang ada ternyata belum mampu membendung laju korupsi di negri ini. Beranikah mengumumkan bahwa Indonesia darurat korupsi dan penting untuk menerbitkan perppu baru?
Sudahi Mengambinghitamkan Ormas
Tampaknya tuduhan anti-pancasila berdasarkan selera penguasa. Subjektifitas makna Pancasila oleh rezim diartikan sangat tendensius. Mereka yang kritis dan tidak sependapat dengan kebijakan rezim dianggap anti Pancasila. padahal sikap kritis itu sanagt di perlukan pada saat rezim yang patut diduga neolib sekarang. Apa yang menjadi tujuan HTI dan ormas Islam adalah dakwah Islam yang bertujuan melanjutkan kehidupan islam, apakah dakwah islam itu di anggap anti Pancasila?
Ada juga tuduhan makar. Jelas itu tuduhan fitnahan murahan. Ormas Islam adalah sekumpulan para pemuda yang menurut yang penulis kenal adalah sangat santun, cerdas, intelektual, mengedapnkan dialog dan berakhalq mulia. Apalagi HTI tidak punya sayap militer,l malahan ada ormas yang bergerak dalam dakwah sosial pendidikan. Logikanya mau makar modal apa? Modalnya apa sehingga mereka berfikir makar
HTI dan ormas Islam dituduh anti kebhinekaan karena konsisten perjuangan syariahnya. Menurut penulis ini adalah suatu pandangan Islamophobia. Syariah Islam digambarkan desdruktif dan merusak. Ada ungkapan naif seperti jangan pakai syariah nanti karena syariah memecah belah bangsa, negri ini akan terjadi perang saudara dan porakporanda. Begitulah sedemikian kejinya mereka menfitnah islam.
Mengapa takut Khilafah? Khilafah itu adalah ajaran Islam seperti hal nya syariat yang lain, sholat, ekonomi syariah, jual beli syariah, larangan riba dan yang lainnya. Syariah tu mengatur kehidupan dari A sampai Z, mulai bab rumah tanggah, ekonomi, bersosial masyarakat sampa jugai bab khilafah. Upaya membentur-benturkan Islam dengan pancasila, justru mengakibatkan ketidakpercayaan kepada penguasa. Apakah sistem kapitalis liberalis sekarang ini yang sebenarnya anti Pancasila? Sekarang sistem ini sedang berlangsung bukan akan berlangsung dan penderitaan rakyat nyata akhibat sistem ini. semua aset negara di privatisasi, kekayaan alam di kuasai asing dan ketimbangan sosial yang semakin menggunung. Islam adalah agama yang rahmatallil 'alamin. Jika penduduk suatu negri beriman dan bertaqwa maka Allah akan turunkan berkah dari langit dan bumi sebagaimana firman Allah Swt.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)
Sudah jelaskan masalah genting di negeri ini bukan karena Ormas. Justru, pemerintah harus memahami hukum ketatanegaraan dengan baik. Jangan sampai dianggap melanggar dan melabrak semua konstitusi. Katanya negara hukum, kok bertindak semaunya sendiri? Jadi, kondisi genting saat ini adalah penjajahan gaya baru, dan kita harus melepaskan belenggu itu
Sumber : pojok-aktivis