RAHASIA DUNIA - Siapa sangka, seorang istri yang berperawakan lemah lembut di Malaysia ini.
Berhijab dan kuat pegangan agama rupa-rupanya tak tahan nafsu.
Sehingga sanggup menjalin hubungan terlarang dengan suami orang.
Dia dipergoki suami dalam kondisi hanya memakai baju tidur tanpa bra.
Sementara pasangannya tidak berbaju, sehingga menyebabkan runtuhnya rumah tangga yang dibangun selama 10 tahun.
"Nyata doa saya ketika di Makkah sehingga Allah SWT menunjukkan kebenaran di dalam rumah tangga saya terkabul."
"Saya bukan ingin mempermalukan mantan istri, tapi ingin berbagi pengalaman agar menjadi pengalaman kepada orang lain, "kata Azman, 30-an.
Ikuti pengakuan Azman dilansir dari awekcute dari mydebat ini:
"Terus terang saja, selama hidup bersamanya, tidak sedikitpun saya meragukan kesetiaannya."
"Saya yakin dia setia kepada saya mengingat pernikahan kami atas dasar suka sama suka".
Ketika bersusah payah mengembangkan bisnis, dia menjadi inspirasi dan semangat untuk saya.
Tanpa dia, mungkin saya tidak mampu mengarungi pahit getir dalam dunia bisnis.
Lebih dari itu, saya yakin, perawakannya yang lemah lembut, berhijab dan latar belakangnya yang kuat pegangan agama.
Tidak mungkin membuat dia sanggup melakukan perbuatan yang melanggar hukum agama.
Dia memperlakukan saya dengan sepenuh kewajibannya sebagai istri.
Apa saja permintaan saya dia akan penuhi.
Kami bertambah bahagia ketika dikaruniai seorang anak lelaki yang kini berusia sembilan tahun.
Namun, ketika bisnis saya berkembang dan kami sekeluarga mengecap kesenangan.
Ada teman memberitahu pernah melihat istri saya bersama pria lain dalam keadaan mencurigakan.
Ketika itu memang saya tidak percaya langsung dan akibatnya saya berdebat dengan teman yang menyampaikan informasi itu.
Begitupun, cerita tentang kecurangan istri saya tidak pernah habis karena ada saja teman menyampaikannya kepada saya.
Tempat yang paling menyakitkan hati ialah ada yang memberitahu, istri saya membuat pengakuan bahwa dia sudah berpisah dengan saya.
Dalam keadaan seperti itu, saya masih bersabar dan membuang perasaan curiga terhadap istri.
Saya tetap memperlakukannya dengan baik dan pada saat sama dia juga begitu.
Pada Ramadan tahun lalu, saya ke Makkah mengerjakan umrah dan di depan Ka'bah.
Saya berdoa supaya Allah SWT terus merapatkan hubungan saya dan istri.
Pada saat sama saya juga memohon kepada Allah agar menunjukkan kebenaran jika ada kekurangan dalam rumah tangga saya.
Pulang dari Makkah, saya menghadiahkan istri gelang kayu Kokka.
Tidak lama setelah itu teman memberitahu, pria yang dikatakan menjalin hubungan perselingkuhan dengan istri saya memakai gelang yang sama.
Apa yang disampaikan teman saya memang benar.
Karena tanpa pengetahuan saya, istri saya menghadiahkan gelang tersebut kepada pria itu.
Saya memang sakit hati tetapi karena perasaan sayang masih menebal, saya buat tak tahu saja.
Namun, pada satu malam doa saya dikabulkan Allah ketika saya bagaikan diberi petunjuk mengenai kecurangan istri.
Entah bagaimana, ketika itu tiba-tiba mobil yang biasa saya gunakan rusak dan saya pulang ke rumah menggunakan mobil lain.
Tidak seperti kebiasaan, saya pulang awal sedikit.
Ketika sampai di rumah, saya melihat sosok seorang pria keluar dari pintu belakang dan menguncinya.
Panas darah ini melihatnya dan dengan menggunakan segala tenaga yang ada, saya mengejar dan berhasil menangkapnya.
Ternyata, dia adalah pria seperti digambarkan teman saya.
Dalam keadaan setengah telanjang, saya menyeretnya ke dalam rumah.
Dan ketika itu istri saya dalam keadaan kusut, memakai baju tidur tanpa bra.
Saya memeriksa kamar dan menemukan tempat tidur 'berantakan'.
Tanpa sadar, air mata saya mengalir dan benarlah apa yang diberitahu teman selama ini.
Sudah jelas, istri saya selingkuh.
Jika bersama pria lain di dalam rumah dalam kondisi mencurigakan, apa lagi yang mereka lakukan jika tidak membuat maksiat?
Namun, seperti orang tidak bersalah, keduanya berbuat muka tanpa dosa.
Istri memberi alasan pria itu datang ke rumah karena ingin memperbaiki pipa.
Setelah diperiksa, ternyata isteri saya berbohong ketika pipa rumah saya tidak rusak.
Dan pria itu tidak pula membawa peralatan perbaikan pipa.
Selain itu, sang pria masuk ke rumah secara bersembunyi setelah mobilnya diparkir jauh dari pekarangan rumah.
Kesal dengan reaksi mereka, saya bawa ke kantor polisi dan membuat laporan.
Sedikitpun mereka tidak menunjukkan perasaan takut.
Kesudahannya mereka dilepaskan setelah dijamin keluarga masing-masing.
Sejak itu, kami duduk terpisah hingga kami bercerai baru-baru ini.
Saya mendapatkan hak pengasuhan anak.
Bila dipikirkan kembali, apa salah saya sehingga dia sanggup berbuat begitu.
Apa saja yang ia mau saya berikan.
Bahkan satu ketika dia pernah mengatakan kepada anggota keluarga saya.
Dia tidak tahu hendak membeli apa lagi karena semua benda dapat dimilikinya.
Keluarga saya memang kecewa, apalagi ibu saya.
Dia adalah menantu kesayangannya, tetapi apa yang terjadi benar-benar mengejutkannya.
Keluarga mantan istri pula menempatkan kesalahan di atas bahu saya.
Mereka menggambarkan saya terlalu cemburu.
Saya heran, apakah perbuatan mantan istri saya melakukan maksiat bersama pria lain dan saya sendiri yang menangkap mereka harus dimaafkan? "
Nauzubillah.
Semoga hal ini tidak terjadi pada kita maupun anggota keluarga kita sendiri dan kisah benar ini menjadi pelajaran buat semua.