Panglima Gatot: Ulama 'Bayaran' Bahaya Bagi NKRI

advertise here

FAKTAMEDIA.NET - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, saat ini terdapat Ulama yang ingin mengubah ideologi NKRI. Dia berpendapat, yang demikian bisa disebut sebagai Ulama atau Ustadz bayaran.

"Jangan ikuti itu, karena berbahaya," ujar Gatot dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Majelis Nasional KAHMI di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Panglima TNI mengatakan hal itu saat bercerita tentang peran penting kaum Ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Saya ingatkan, selain hasil kerja Dr. Soetomo dan para pemuda, Ulama juga memiliki peran dalam kebangkitan nasional, termasuk saat pendirian organisasi pemuda Budi Utomo," lanjut Gatot.
Gatot bercerita, di tahun 1943, kaum Ulama juga membentuk tiga divisi tempur yaitu, Divisi Tempur Barisan Kyai, Divisi Tempur Hizbullah, Divisi Tempur Salsabillah.

"Dulu belum ada itu TNI, semua elemen masyarakat dan juga ulama ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan," jelasnya.

Bahkan menurutnya, Jenderal Soedirman yang merupakan panglima militer pertama adalah seorang Kyai. Begitu juga dalam Pembukaan UUD 45 yang menyebutkan "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa," merupakan bukti dari kuatnya peran ulama.

"Hal itu yang menjadi rumusan akidah ahlus sunnah, bahwa kemerdekaan adalah anugrah dari Allah S.W.T.," imbuhnya.

Acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal MN KAHMI dihadiri berbagai kalangan. Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh nasional seperti Akbar Tandjung, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin, dan Mantan Ketua BPK Harry Azar Aziz.

Sumber : rilis

Click to comment